Selasa, 27 Maret 2012

HASIL PENELITIAN TENTANG "JENANG JAKET MERSI"

  1. Posisi Masing-Masing Home Industry Jenang Jaket Mersi Purwokerto dalam Persaingan Pasar Usaha Jenang Jaket Di Mersi


Usaha  makanan tradisional di Kelurahan Mersi sangat beragam, antara lain: keripik tempe, nopia, wajik ketan dan jenang jaket. Home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi saat ini berjumlah 5 buah, yaitu: Jenang Jaket Pertama, Jenang Jaket Asli, Jenang Puspa Sari, Jenang Mukti Sari dan Jenang Dian Sari. Home industry jenang jaket yang ada memiliki keunggulan dan keunikan yang spesifik sehingga berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan yang ada tersebut menentukan posisi dari masing-masing home industry jenang jaket dalam persaingan pasar jenang jaket di Kelurahan Mersi. Secara ringkas hal ini dapat dikaji dengan   Tabel 3. 

Tabel 3. Analisis kompetitif home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi Purwokerto

Faktor
Pertama
Asli
Puspa Sari
Mukti Sari
Dian Sari
Kapasitas produksi per tahun (kg)
               Jenang polos
               Jenang wijen
Total produksi
78.800
78.800 157.600
54.200
54.200 108.400
15.150
15.150 30.300
12.600 12.600 25.200
12.600 12.600 25.200
Harga (Rp)
Jenang polos
Jenang wijen

11.000,00
12.000,00

11.000,00
12.000,00

12.500,00
13.500,00

11.666,67
12.500,00

10.714,28
11.607,00
Tenaga kerja
30 – 50 orang
20 – 30 orang
8 – 15 orang
8 orang
8 orang
Performa usaha
berkembang
berkembang
stabil
stabil
stabil
Lamanya berdiri
27 tahun
14 tahun
13 tahun
13 tahun
10 tahun
Teknologi
3 mesin
3 mesin
1 mesin
2 mesin
2 mesin
Pengelolaan usaha
sederhana
sederhana
Sangat sederhana
Sangat sederhana
Sangat sederhana
Lokasi
kurang strategis
strategis
strategis
kurang strategis
kurang strategis
Strategi pemasaran
Outlet & konsinyasi
Outlet & konsinyasi
konsinyasi
konsinyasi
konsinyasi
Biaya produksi/kg
Jenang polos
              Jenang wijen

8.127,08
8.764,58

6.788,47
7.313,47

5.811,82
6.336,82

5.944,58
6.382,08

6.006,93
6.444,43
Laba bersih setelah pajak
434.264.500
431.561.541,7

199.711.883,3


189.941.533,3


97.000.083,3

Sumber: Data primer diolah, 2007.

Tabel 3 merupakan gambaran menyeluruh mengenai home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi. Masing-masing faktor yang ada tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Kapasitas produksi per tahun
Kapasitas produksi per tahun masing-masing home industry yang ada ditentukan oleh kapasitas produksi hariannya. Kapasitas produksi per tahun jenang jaket di Kelurahan Mersi Purwokerto tersaji dalam Tabel 4.


Tabel 4. Kapasitas produksi per tahun jenang jaket di Kelurahan Mersi Purwokerto


Nama Home Industry
Pertama
Asli
Puspa Sari
Mukti Sari
Dian Sari
Kapasitas produksi per tahun (kg)
               Jenang polos
               Jenang wijen
78.800
78.800
54.200
54.200
15.150
15.150
12.600 12.600
12.600 12.600
Total produksi
157.600
108.400
30.300
25.200
25.200
Sumber: Data primer diolah, 2007.

Pada home industry Jenang Jaket Pertama kapasitas produksi per hari 300 kg pada hari biasa, 500 kg pada hari sabtu, minggu dan libur sekolah serta 1.000 kg pada dua minggu menjelang lebaran dan setelah lebaran. Home industry Jenang Jaket Asli memiliki kapasitas produksi per hari 250 kg pada hari biasa, 500 kg pada musim liburan sekolah dan mencapai 900 kg per hari pada satu minggu sebelum dan sesudah lebaran. Home industry Jenang Jaket Puspa Sari memiliki kapasitas produksi per hari 150 kg pada hari biasa dengan 3 hari produksi dalam seminggu dan 5 hari produksi dalam seminggu pada musim liburan sekolah serta 600 kg per hari pada saat menjelang dan sesudah lebaran dengan produksi setiap hari dalam seminggu. Home industry Jenang Jaket Mukti Sari dan Dian Sari memiliki kapasitas produksi 180 kg per hari dengan 2 hari produksi dalam seminggu pada hari biasa dan setiap hari produksi pada saat menjelang dan pasca lebaran.

2.      Harga
Produk jenang jaket yang diproduksi di Kelurahan Mersi terdiri atas 2 jenis yaitu jenang wijen dan jenang polos. Harga jual tiap produsen pun beragam dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berat bersih pengemasannya pun berbeda sehingga memberi keleluasaan kepada konsumen untuk memilih yang sesuai dengan keinginannya. Secara lengkap mengenai kemasan dan harga tersaji dalam Tabel 5.


Tabel 5. Kemasan dan harga produk jenang jaket di Kelurahan Mersi Purwokerto


Nama Home Industry
PERTAMA
ASLI
PUSPA SARI
MUKTI SARI
DIAN SARI
Jenang Polos





Kemasan (gr)
500
500
400
300
280
Harga (Rp)
5.500
5.500
5.000
3.500
3000
Jenang Wijen





Kemasan (gr)
500
500
400
300
280
Harga (Rp)
6.000
6.000
5.500
3.750
3.250
Sumber: Data primer diolah, 2007.

Tabel 5 menunjukkan bahwa harga per kemasan paling mahal berada pada home industry Jenang Jaket Pertama dan Asli. Harga yang mahal ini karena produk home industry Jenang Jaket Pertama dan Asli memang sudah terlebih dahulu terkenal di pasar disamping berat bersih per kemasannya juga lebih besar daripada home industry jenang jaket lainnya. Harga per kemasan paling murah berada pada home industry Jenang Jaket Dian Sari untuk menyiasati harga jual pesaing (home industry lain) yang lebih tinggi mengingat Dian Sari merupakan home industry yang paling baru dalam persaingan pasar jenang jaket di Mersi, selain itu berat bersih per kemasan paling kecil dibanding berat bersih per kemasan home industry jenang jaket lainnya.
Secara hitungan matematis harga per kg jenang jaket polos dan wijen di Kelurahan Mersi tersaji dalam Tabel 6.


Tabel 6. Harga per kg jenang jaket di Kelurahan Mersi Purwokerto


Nama Home Industry
PERTAMA
ASLI
PUSPA SARI
MUKTI SARI
DIAN SARI
Jenang Polos





Harga (Rp)
11.000,00
11.000,00
12.500,00
11.666,67
10.714,28
Jenang Wijen





Harga (Rp)
12.000,00
12.000,00
13.500,00
12.500,00
11.607,00
Sumber: Data primer diolah, 2007.

Tabel 6 menunjukkan bahwa harga per kg jenang jaket paling mahal berada pada home industry Jenang Jaket Puspa Sari. Hal ini karena pada home industry tersebut menjual produknya dengan kemasan 400 gram seharga Rp5.000,00 yang terkesan lebih murah dibanding  home industry Jenang Jaket Pertama dan Asli yang menjual produknya seharga Rp5.500,00.  Adanya konsumen yang menyukai harga murah tersebut menyebabkan produk home industry Jenang Jaket Puspa Sari tetap laku meski harga per kilogramnya paling mahal. Inilah salah satu strategi bersaing yang diterapkan untuk menyiasati produk pesaing (jenang jaket Pertama dan Asli) yang sudah ada lebih dahulu di pasar.

3.      Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting dalam proses produksi jenang jaket. Tiap perusahaan memiliki jumlah tenaga kerja yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas produksinya. Pada home industry Jenang Jaket Pertama, Asli, dan Puspa Sari jumlah tenaga kerjanya fluktuatif tergantung dari volume produksi yang akan diproses pada hari itu, sedangkan pada home industry Jenang Jaket Mukti Sari dan Dian Sari jumlah tenaga kerja selalu sama karena volume produksi yang dihasilkan dalam sehari selalu sama. Secara detail jumlah tenaga kerja tiap home industry jenang jaket tersaji dalam Tabel 7.


Tabel 7. Jumlah tenaga kerja dan kapasitas produksi per hari pada home industry jenang  jaket di Kelurahan Mersi Purwokerto


Nama Home Industry
PERTAMA
ASLI
PUSPA SARI
MUKTI SARI
DIAN SARI
Jumlah TK (orang)
30 – 50
20 – 30
8 – 15
8
8
Kapasitas produksi  jenang jaket (kg)
300 - 1000
250 - 900
150 - 600
180
180
Sumber: Data primer diolah, 2007.

Tabel 7 dapat menunjukkan bahwa home industry Jenang Jaket Pertama mempekerjakan 30 sampai 50 orang tenaga kerja untuk menjalankan proses pemasakan dan pengemasan produk dengan kapasitas produksi per hari 300 kg pada hari biasa, 500 kg pada hari sabtu, minggu dan libur sekolah serta 1.000 kg pada dua minggu menjelang lebaran dan setelah lebaran. Home industry Jenang Jaket Asli memiliki 20 sampai 30 orang tenaga kerja untuk menjalankan proses pemasakan dan pengemasan produk dengan kapasitas produksi per hari 250 kg pada hari biasa, 500 kg pada musim liburan sekolah dan mencapai 900 kg per hari pada satu minggu sebelum dan sesudah lebaran. Home industry Jenang Jaket Puspa Sari memiliki 8 sampai 15 orang tenaga kerja dengan kapasitas produksi per hari 150 kg pada hari biasa dengan 3 hari produksi dalam seminggu dan 5 hari produksi dalam seminggu pada musim liburan sekolah serta 600 kg per hari pada saat menjelang dan sesudah lebaran dengan produksi setiap hari dalam seminggu.
Home industry Jenang Jaket Mukti Sari dan Dian Sari memiliki jumlah tenaga kerja dan kapasitas produksi yang sama yaitu sebanyak 8 orang tenaga kerja dengan kapasitas produksi 180 kg per hari dengan 2 hari produksi dalam seminggu pada hari biasa dan setiap hari produksi pada saat menjelang dan pasca lebaran. Hal ini terjadi karena tenaga yang digunakan oleh kedua home industry tersebut adalah orang yang sama dimana misalnya pada hari A dan B tenaga kerja bekerja di Home Industry Jenang Jaket Dian Sari sementara pada hari C dan D bekerja di Home Industry Jenang Jaket Mukti Sari. Saat menjelang dan pasca lebaran dimana produksi berlangsung setiap hari maka kedelapan tenaga kerja tersebut dibagi dua serta masing-masing home industry menambah setengah jumlah tenaga kerjanya yang berasal dari tetangga sekitar.

4.      Performa usaha
Performa usaha merupakan tampilan menyeluruh yang dapat mencerminkan apakah usaha tersebut dalam kondisi berkembang, stabil atau menurun. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan kapasitas produksi maupun fluktuasi penerimaan dan laba antar waktu. Berdasarkan wawancara dengan para pemilik maupun pengelola home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi, kondisi home industry saat ini dibandingkan dengan dua tahun yang lalu diperoleh jawaban yang beragam.
Home industry Jenang Jaket Pertama dan Asli termasuk dalam kategori berkembang karena kapasitas produksi maupun penerimaannya saat ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi dua tahun yang lalu. Home industry Jenang Jaket Puspa Sari, Mukti Sari dan Dian Sari termasuk dalam kategori stabil karena dibanding  dengan dua tahun yang lalu memiliki kapasitas produksi maupun penerimaan yang relatif sama.

5.      Lamanya berdiri
Lamanya sebuah usaha berdiri dapat mencerminkan seberapa mantap dan eksisnya usaha tersebut dalam pasar. Semakin lama usaha berdiri berarti menunjukkan bahwa usaha tersebut terbukti mampu mengenal dan menguasai pasar serta tahan terhadap berbagai hambatan dan permasalahan yang muncul akibat persaingan dan berubahnya pasar.
Jika dilihat dari lamanya berdiri, home industry Jenang Jaket Pertama merupakan home industry yang paling lama berdiri yaitu dibuka sejak tahun 1980 (telah berusia 27 tahun) dan menjadi pionir dalam home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi. Usaha ini didirikan oleh Bapak Soehardja. Home industry Jenang Jaket Asli merupakan home industry berikutnya yang berdiri setelah home industry Jenang Jaket Pertama yaitu berdiri sejak tahun 1993 (telah berusia 14 tahun). Usaha  ini memiliki hubungan erat dengan home industry Jenang Jaket Pertama karena didirikan oleh putri dari Bapak Soehardja yang sebelumnya juga ikut membantu di home industry Jenang Jaket Pertama. Setelah berkeluarga dan dirasa mampu mandiri akhirnya dibukalah home industry Jenang Jaket Asli yang dipimpin oleh Bapak Soeharsyah (suami dari putri Bapak Soehardja). Home industry Jenang Jaket Puspasari dan Mukti Sari berdiri satu tahun kemudian yaitu pada tahun 1994 (telah berusia 13 tahun). Bapak Umar sebagai pemilik home industry Jenang Jaket Puspa Sari dan Bapak Karsono sebagai pemilik home industry Jenang Jaket Mukti Sari sebelumnya juga sempat bekerja pada home industry Jenang Jaket Pertama sebelum akhirnya memutuskan untuk mendirikan usaha jenang jaket sendiri.
Home industry Jenang Jaket Dian Sari berdiri tahun 1997 (telah berusia 10 tahun) dimana pemiliknya adalah Bapak Junaedi (adik dari pemilik home industry Jenang Jaket Mukti Sari). Home industry jenang jaket ini merupakan home industry jenang jaket paling muda saat ini bila dibandingkan dengan home industry jenang jaket sejenis yang ada di Kelurahan Mersi. Jika dirunut ternyata semua home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi bermula dari menimba ilmu di home industry Jenang Jaket Pertama selaku pionirnya.

6.      Teknologi
Teknologi yang dimaksud adalah penggunaan mesin dalam proses produksi jenang jaket. Mesin yang digunakan adalah mesin giling tepung, mesin parut kelapa dan alat pemeras santan. Penggunaan mesin sangat membantu proses produksi jenang jaket. Jenis mesin yang dimiliki home industry jenang jaket yang ada disajikan dalam Tabel 8.


Tabel 8. Jenis mesin yang dimiliki home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi Purwokerto

Jenis Mesin
Nama home industry
PERTAMA
ASLI
PUSPA SARI
MUKTI SARI
DIAN SARI
M. giling tepung
-
M. parut kelapa
M. pemeras santan
-
-
-
Sumber: Data primer diolah, 2007.

Tabel 8 menunjukkan bahwa home industry Jenang Jaket Pertama dan Asli memiliki 3 buah mesin. Mesin yang ada memang belum termanfaatkan secara optimal mengingat kebutuhan penggilingan beras dan pemarutan kelapa hanya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku utama jenang jaket yaitu tepung beras ketan dan santan kelapa. Mesin–mesin ini dioperasikan pagi hari selama kurang lebih 1 hingga 3 jam tergantung volume produksi yang ditargetkan pada hari tersebut.
Home industry Jenang Jaket Puspa Sari hanya memiliki mesin parut kelapa. Pemenuhan kebutuhan tepung beras ketan dilakukan dengan mengggiling beras di rice mill mengingat produksi dilakukan  2 hari sekali pada hari biasa, 5 hari dalam seminggu pada musim libur sekolah dan setiap hari selama 2 minggu berturut-turut pada saat menjelang dan setelah lebaran.
Home industry Jenang Jaket Mukti Sari dan Dian Sari memiliki 2 buah jenis mesin yang digabung menjadi satu (2 in 1) yaitu mesin parut kelapa dan giling beras dalam satu mesin. Penggunaannya pun hanya untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku yaitu tepung beras ketan dan santan kelapa sehingga belum dimanfaatkan secara optimal.

7.      Pengelolaan Usaha
Pengelolaaan usaha sangat penting dan mempengaruhi eksistensi sebuah usaha. Pengelolaan yang buruk dapat dipastikan akan menghancurkan usaha secara perlahan namun pasti.
Home industry Jenang Jaket Pertama setelah meninggalnya Bapak Soehardja selaku pemilik dan pendiri, dipegang oleh Ibu Soehardja. Pengelolaan home industry diserahkan kepada Bapak Agus Setiyono sebagai penanggung jawab berjalannya usaha merangkap sebagai marketing, sekaligus pengawas jalannya produksi karena didukung oleh letak pabrik menyatu dengan outlet/toko dan kantor. Meskipun masih sederhana, namun pengelolaannya terbukti efektif hingga kini.
Home industry Jenang Jaket Asli didirikan oleh Bapak Soeharsyah dan istri (putri Bapak Soehardja, pendiri home industry Jenang Jaket Pertama). Pengelolaan usaha ini dijalankan oleh Ibu Soeharsyah, sedangkan Bapak Soeharsyah lebih banyak berurusan dengan mitra usaha dan memasarkan produk ke luar kota.
Home industry Jenang Jaket Puspa Sari, Mukti Sari dan Dian Sari memiliki pengelolaan yang lebih sederhana karena tidak ada outlet/toko untuk memasang dan menjual produknya. Semua produk yang dihasilkan dititipkan dan dijual ke toko-toko pusat oleh-oleh di Purwokerto, Sokaraja dan beberapa kota seperti Tegal, Bumiayu, Kebumen, Cilacap dan Wonosobo.

8.      Lokasi
Pemilihan lokasi sangat menentukan dalam pendirian sebuah usaha. Banyak usaha makanan yang sebenarnya bagus menjadi bangkrut karena kurangnya ekspos akibat pemilihan tempat yang kurang strategis.
Home industry Jenang Jaket Pertama berada di Jl. PKK no. 600, Mersi. Meskipun terletak masuk ke dalam gang namun tetap ramai pengunjung. Hal ini karena usaha tersebut sudah dikenal namanya sehingga konsumen bersedia mencari. Keberadaan papan reklame di kedua ujung jalan menyebabkan konsumen mudah untuk menemukan keberadaan home industry Jenang Jaket Pertama.
Home industry Jenang Jaket Asli beralamat di Jl. Adipati Mersi no. 68, Mersi. Usaha ini memiliki lokasi yang paling strategis, terletak di depan lapangan Mersi dan dekat dengan pasar serta berada di jalan utama Kelurahan Mersi menyebabkan usaha ini sangat cepat dikenal dan mudah aksesnya.
Home industry Jenang Jaket Puspa Sari terletak di Jl. Dr. Gumbreg no. 921, Mersi. Jalan ini dilewati oleh kendaraan yang keluar masuk kota Purwokerto menuju Obyek Wisata Baturraden maupun RS. Margono Soekardjo. Meskipun letaknya strategis, namun tidak begitu berpengaruh karena usaha ini tidak menyediakan outlet/toko untuk memasang dan menjual produknya. Semua produk dititipkan dan dijual ke toko-toko pusat oleh-oleh baik di dalam kota maupun luar kota.
Home industry Jenang Jaket Mukti Sari dan Dian Sari terletak Jl. Dr. Gumbreg gang Pagar Desa RT 5 RW V, Mersi. Letaknya memang kurang strategis namun tidak berpengaruh karena usaha ini juga tidak menyediakan outlet/toko untuk memasang dan menjual produknya. Semua produk dititipkan dan dijual ke toko-toko pusat oleh-oleh baik di dalam kota maupun luar kota.

9.      Strategi pemasaran
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan sebuah usaha. Produksi yang baik dan kontinyu tanpa didukung strategi pemasaran yang handal menyebabkan terjadinya over supply yang membuat sebuah usaha harus mengeluarkan biaya tambahan untuk penyimpanan produk jadi. Pada usaha makanan yang produknya mudah rusak dan cepat kadaluarsa, pemasaran sangat memegang peran penting dalam menyalurkan produk kepada konsumen sehingga tidak sampai terjadi over supply. Strategi pemasaran antara home industry jenang jaket yang ada di Kelurahan Mersi berbeda-beda seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Home industry Jenang Jaket Pertama dan Asli menerapkan strategi jual langsung di outlet/toko yang ada di bagian depan pabriknya. Disamping itu, untuk memperlancar pemasaran digunakan strategi konsinyasi (penitipan produk kepada toko-toko pusat oleh-oleh di Purwokerto dan sekitarnya, dimana pembayaran oleh toko yang dititipi dilakukan apabila produk dagangan telah laku terjual). Dengan adanya strategi konsinyasi ini akan sangat membantu dalam pemasaran produk kepada konsumen, sedangkan bagi toko yang dititipi merasa ringan dalam pembayaran serta menjadikan barang dagangan di tokonya semakin lengkap sehingga menarik lebih banyak konsumen untuk mengunjungi tokonya.
Home industry Jenang Jaket Puspa Sari, Mukti Sari dan Dian Sari menerapkan strategi konsinyasi dalam memasarkan produknya. Hal ini dilakukan karena ketiga home industry tersebut tidak memiliki outlet/toko sendiri sehingga memerlukan tempat untuk menawarkan produknya. adanya toko pusat oleh-oleh di setiap kota dimanfaatkan dengan baik sebagai sarana memasang dan menawarkan produknya. Kerjasama dengan pemilik toko pusat oleh-oleh di beberapa kota seperti Purwokerto, Kebumen, Wonosobo, Tegal, Bumiayu dan Cilacap dilakukan dengan melakukan pengiriman setiap seminggu sekali dengan pembayaran produk pada periode pengiriman berikutnya.

10.  Biaya Produksi
Biaya produksi adalah hasil penjumlahan antara biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Semakin tinggi biaya produksi menyebabkan keuntungan yang diperoleh akan semakin kecil apabila harga jual antar produsen relatif sama. Besarnya biaya produksi rata-rata per kilogram untuk membuat jenang jaket (jenang polos dan jenang wijen) pada home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi berbeda-beda yang dapat dilihat dalam Tabel 9.
Berdasarkan Tabel 9 nampak bahwa biaya produksi per kilogram rata-rata paling tinggi terdapat pada home industry Jenang Jaket Pertama karena biaya bahan baku yang digunakan nilainya paling tinggi bila dibandingkan dengan home industry yang lain. Hal ini karena penggunaan komposisi beras ketan, kelapa dan gula kelapanya lebih banyak bila dibanding dengan home industry lainnya. Home industry Jenang Jaket Puspa Sari merupakan home industry jenang jaket dengan biaya produksi rata-rata paling rendah, terpaut tipis dengan home industry Jenang Jaket Mukti Sari dan Dian Sari. Hal ini secara nyata terlihat sekali pada biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan relatif sangat rendah bila dibanding dengan home industry jenang jaket lain karena waktu kerja tenaga kerjanya juga lebih sedikit yaitu mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.


Tabel 9. Biaya produksi rata-rata per kg pada home industry jenang jaket di     Kelurahan  Mersi periode Juli 2006-Juni 2007

Komponen Biaya Produksi (Rp)
Nama home industry jenang jaket
Pertama
Asli
Puspa Sari
Mukti Sari
Dian Sari
B. B.baku / kg
5.248,52
3.857,80
3.632,65
4.065,37
4.065,337
Biaya TKL / kg
1.641,94
1.734,09
708,22
833,33
833,33
BOP / kg
Jenang polos
Jenang wijen

1.236,62
1.874,12

1.196,58
1.721,58

1.470,95
1.995,95

1.045,89
1.483,39

1.108,23
1.545,73
Biaya Prod / kg
Jenang polos
Jenang wijen
8.127,08
8.764,58
6.788,47
7.313,47
5.811,82
6.336,82
5.944,58
6.382,08
6.006,93
6.444,43
Sumber: Data primer diolah, 2007.
11.  Laba
Laba usaha merupakan hasil yang diperoleh dari operasi sebuah usaha. Pada home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi, laba yang akan dibandingkan adalah laba bersih setelah pajak. Hasil perhitungan komponen biaya yang ada menghasilkan laba bersih setelah pajak seperti tersaji dalam Tabel 10.


Tabel 10. Laba bersih setelah pajak pada home industry jenang jaket di   Kelurahan Mersi periode Juni 2006-Juli 2007


Nama home industry
Pertama
Asli
Puspa Sari
Mukti Sari
Dian Sari
Laba bersih
setelah pajak
434.264.500

431.561.541,7

199.711.883,3
189.941.533,3
97.000.083,3
Sumber: Data primer diolah, 2007.

Tabel 10 dapat menunjukkan bahwa laba bersih setelah pajak terbesar dihasilkan oleh home industry Jenang Jaket Pertama. Hal ini terjadi karena kapasitas produksi dalam setahun home industry Jenang Jaket Pertama paling besar dibanding dengan home industry jenang jaket yang lain. Laba bersih setelah pajak terkecil dimiliki oleh home industry Jenang Jaket Dian Sari, hal ini dapat dipahami mengingat usaha ini tidak berproduksi setiap hari serta kapasitas produksinya juga paling kecil.
Berdasarkan pemaparan yang ada dapat ditarik kesimpulan mengenai posisi masing-masing home industry jenang jaket dalam persaingan pasar usaha jenang jaket di Kelurahan Mersi bahwa home industry Jenang Jaket Pertama merupakan Market Leader (Pemimpin Pasar), karena hampir selalu unggul dalam hal harga, jumlah tenaga kerja, lama berdiri dan laba yang diperoleh. Home industry Jenang Jaket Asli merupakan pesaing terdekat dari Market Leader karena dari keempat pesaing home industry Jenang Jaket Pertama, hanya home industry Jenang Jaket Asli lah yang hampir mendekati kekuatan dan kapasitas produksi dari home industry Jenang Jaket Pertama.
Home industry Jenang Jaket Puspa Sari, Mukti Sari dan Dian Sari memiliki karakter yang hampir sama dalam beberapa aspek sehingga dapat dikelompokkan menjadi home industry Follower (pengikut pasar). Setelah kita mengetahui hal tersebut, maka home industry jenang jaket di Kelurahan Mersi dapat diposisikan menjadi 3 kelompok / cluster, yaitu:
a.       Market Leader (Pemimpin Pasar), yaitu home industry Jenang Jaket Pertama
b.      Rival of market Leader (Pesaing Utama Pemimpin Pasar), yaitu home industry Jenang Jaket Asli
c.       Follower (Pengikut Pasar), yaitu home industry Jenang Jaket Puspa Sari, Mukti Sari dan Dian Sari.

BERSAMBUNG :-) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar